Membaca Fisika di Balik Film Interstellar: Misteri Waktu di Planet Miller

Film Interstellar dikenal luas bukan hanya karena alur ceritanya yang epik, tetapi juga karena keberanian sutradaranya menampilkan sains kompleks ke layar lebar. Salah satu bagian yang paling memikat adalah adegan di Planet Miller, di mana satu jam di planet tersebut setara dengan tujuh tahun di Bumi. Penelitian Rischa Pancaningrum, mahasiswa Pendidikan Fisika UIN Sunan Kalijaga dengan pembimbing Norma Sidik Risdianto, Ph.D., mencoba mengkaji fenomena fisika di balik adegan ini untuk melihat seberapa realistis sains yang ditampilkan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa jarak Planet Miller dari black hole seharusnya sekitar 6 x 10⁹ meter agar perbedaan waktu tersebut bisa terjadi. Fenomena ini berkaitan dengan relativitas waktu akibat gravitasi kuat dari black hole. Semakin dekat sebuah planet dengan pusat gravitasi raksasa, semakin lambat waktu berjalan di planet itu dibandingkan dengan daerah yang lebih jauh, seperti Bumi.

Menariknya, analisis juga menemukan bahwa jika jarak tersebut benar adanya, maka gravitasi yang dirasakan oleh astronaut di Planet Miller akan mencapai 2200 kali lipat gravitasi Bumi. Artinya, tubuh manusia akan sangat sulit bertahan karena tekanan gravitasi yang luar biasa besar, sesuatu yang tidak ditunjukkan dalam film. Di sinilah letak “drama” antara sains dan fiksi: film tetap harus menjaga alur cerita agar bisa dinikmati penonton.

Penelitian ini menyimpulkan bahwa meskipun tidak sepenuhnya realistis, Interstellar berhasil menghadirkan gambaran ilmiah yang mendekati konsep relativitas modern. Bagi dunia pendidikan, film ini bisa menjadi jembatan kreatif untuk memperkenalkan konsep fisika sulit seperti relativitas waktu dan gravitasi ekstrem dengan cara yang lebih mudah dipahami. Dengan demikian, Interstellar tidak hanya menghibur, tetapi juga menginspirasi banyak orang untuk semakin menghargai keindahan ilmu pengetahuan.