Mekanik Klasik dalam Ayat-Ayat Al-Qur’an: Harmoni Sains dan Wahyu

Ilmu pengetahuan modern sering kali dianggap jauh dari teks-teks keagamaan. Namun, penelitian Ratih Hikmah Awalia di bawah bimbingan Joko Purwanto, M.Sc., justru menemukan bahwa konsep-konsep fisika klasik ternyata telah disinggung dalam Al-Qur’an. Sebanyak 13 ayat kauniyah berhasil diidentifikasi berkaitan dengan Mekanika Klasik, mencakup fenomena energi, gerakan benda langit, getaran, gelombang, hingga konsep ukuran dan waktu. Penemuan ini memperlihatkan bahwa sains dan wahyu bisa saling melengkapi dalam memahami alam semesta.

Misalnya, dalam QS Al-A’raf (7): 57 disebutkan tentang angin sebagai energi, sebuah konsep yang kini menjadi bagian dari energi terbarukan dalam ilmu fisika modern. QS Al-Furqan (25): 45 berbicara mengenai gerakan perputaran bumi, yang sejalan dengan pengetahuan astronomi saat ini. Sementara itu, ayat-ayat lain seperti QS Al-Waqi’ah (56): 4 dan QS Al-Zalzalah (99): 1 menggambarkan guncangan atau getaran, fenomena yang dalam fisika dikaji melalui mekanika getaran dan gelombang.

Tak berhenti di situ, QS Al-Syura (42): 33 menyinggung tentang gaya yang selaras dengan hukum Newton, fondasi utama dalam mekanika klasik. Bahkan, Al-Qur’an juga menginformasikan tentang adanya gelombang longitudinal (QS Al-Qashash: 71) dan gelombang transversal (QS Al-Qashash: 72), dua jenis gelombang yang menjadi konsep dasar dalam fisika. Selain itu, gerakan Matahari dan Bulan yang termaktub dalam QS Ya’ Sin (36): 38 dan QS Al-Anbiya’ (21): 33 juga mencerminkan hukum-hukum gerak benda langit.

Secara keseluruhan, penelitian ini menyimpulkan bahwa sekitar64,29% kata kunci Mekanika Klasik dapat ditemukan dalam Al-Qur’an. Hal ini menunjukkan bahwa kitab suci bukan hanya menjadi sumber nilai spiritual, tetapi juga sarat dengan isyarat ilmiah yang bisa dijadikan inspirasi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Dengan demikian, harmoni antara wahyu dan sains semakin terbuka untuk dijelajahi, memperkaya cara pandang manusia dalam memahami alam raya.