Ketika Hukum Newton Jadi Pertunjukan Gaya Mengajar Walter Lewin
Walter Lewin
Walter Lewin dikenal luas sebagai salah satu dosen fisika paling inspiratif di dunia. Namanya bukan hanya melekat karena penelitian dan penghargaan yang pernah ia raih, tetapi juga karena caranya yang unik dalam mengajar. Salah satu kuliahnya yang paling terkenal adalah ketika ia membawakan materi Hukum Newton. Hal ini menggelitik Ngazuma Faila Sufah, mahasiswa Pendidikan Fisika UIN Sunan Kalijaga untuk melakukan penelitian tentang cara beliau mengajar dengan pembimbing Rachmad Resmiyanto, M.Sc. Lewin tidak sekadar menyampaikan teori, melainkan menjadikannya sebuah pertunjukan ilmiah yang hidup di ruang kelas. Inilah yang kemudian disebut sebagai seni mengajar khas Walter Lewin.
Dalam perkuliahannya, Lewin menggunakan pendekatan yang sederhana namun efektif: ceramah dan demonstrasi langsung. Ia memberikan contoh hukum Newton pertama dengan penjelasan verbal, lalu memperlihatkan hukum Newton kedua dan ketiga lewat percobaan nyata. Mulai dari bola yang dilempar dan ditangkap, beban yang digantung, hingga balon yang meluncur di udara setelah dilepaskan. Bahkan, ia menggunakan Hero’s Engine buatan sendiri dari kaleng soda bekas untuk menjelaskan prinsip gaya dan gerak. Cara ini membuat mahasiswanya tidak hanya menghafal rumus, tetapi benar-benar menyaksikan hukum fisika bekerja di depan mata.
Keunikan Walter Lewin tidak berhenti di situ. Penampilannya yang nyentrik dan energik selalu berhasil menarik perhatian mahasiswanya. Ia menganggap ruang kelas sebagai panggung teater, dirinya sebagai aktor, dan mahasiswa sebagai audiens. Setiap kuliah diperlakukan layaknya sebuah pertunjukan yang harus dipersiapkan matang, bahkan ia berlatih tiga kali di ruang kelas kosong sebelum benar-benar tampil. Tidak heran jika setiap perkuliahannya selalu penuh antusiasme dan meninggalkan kesan mendalam.
Seni mengajar ala Walter Lewin menunjukkan bahwa sains bukanlah sekadar kumpulan rumus yang kaku. Dengan totalitas, kreativitas, dan semangat teatrikal, ia berhasil membuktikan bahwa fisika bisa menjadi pelajaran yang hidup, menghibur, dan memikat. Tidak hanya mahasiswa MIT yang beruntung merasakan kuliahnya, tetapi juga jutaan orang di seluruh dunia yang bisa menyaksikan rekaman kuliahnya melalui platform daring. Lewin telah meninggalkan warisan besar: fisika yang bisa dirasakan sebagai pengalaman, bukan sekadar teori.