Edukasi Inklusif Mitigasi Gempa melalui Media Peraga IPA Sederhana di MTsN 4 Sleman

Sleman, 19 Juni 2025 – Dosen dan mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika UIN Sunan Kalijaga melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) di MTsN 4 Sleman dengan mengusung tema “Edukasi Inklusif Mitigasi Gempa melalui Media Peraga IPA Sederhana.” Kegiatan ini menjadi bagian dari implementasi tridarma perguruan tinggi yang mengedepankan pemanfaatan ilmu fisika secara kontekstual dan aplikatif.

Kegiatan ini melibatkan Iva Nandya Atika, M.Ed. (dosen Pendidikan Fisika) bersama Azzahra Saharani Putri, mahasiswa angkatan 2024, dalam kolaborasi yang mengintegrasikan literasi kebencanaan, sains, dan pendekatan pembelajaran inklusif. Kegiatan berlangsung secara aktif dan partisipatif pada Kamis, 19 Juni 2025, dengan peserta dari kalangan siswa kelas VIII MTsN 4 Sleman.

Rangkaian kegiatan diawali dengan pemaparan materi tentang dasar-dasar gempa bumi, wilayah rawan gempa di Indonesia, serta pentingnya kesadaran mitigasi bencana di lingkungan sekolah. Materi disampaikan dengan pendekatan visual dan interaktif yang memperhatikan keberagaman kebutuhan belajar siswa, sebagai wujud nyata dari edukasi sains yang inklusif.

Selanjutnya, dilaksanakan demonstrasi dan praktik pembuatan alat pendeteksi gempa sederhana, yang disusun dari bahan-bahan sehari-hari. Alat ini mencontoh prinsip kerja seismograf mini berbasis konsep getaran dan inersia. Melalui eksperimen ini, siswa diajak memahami bagaimana gempa dapat terdeteksi secara fisik dan visual melalui pola gerak pada alat yang dibuat. Sebagai bagian dari literasi kebencanaan, kegiatan juga mencakup pengenalan langkah-langkah mitigasi saat gempa melalui simulasi sederhana di kelas. Siswa dikenalkan pada tindakan tanggap darurat seperti mencari perlindungan, menjauhi benda berbahaya, dan tetap tenang selama guncangan berlangsung.

Kegiatan ini selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) yang mendorong pembelajaran yang inklusif dan berkeadilan bagi semua, SDG 11 (Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan) yang menekankan pengurangan risiko bencana di wilayah rawan, serta SDG 13 (Penanganan Perubahan Iklim) yang mencakup peningkatan kapasitas adaptasi terhadap dampak bencana alam. Melalui edukasi sains yang kontekstual dan praktik langsung, siswa tidak hanya memahami konsep fisika, tetapi juga terbekali keterampilan dan kesadaran mitigasi bencana yang relevan dengan tantangan global masa kini.

Kegiatan ini menjadi bentuk nyata kontribusi sivitas akademika Pendidikan Fisika UIN Sunan Kalijaga dalam menyebarluaskan pengetahuan fisika yang aplikatif dan bermanfaat langsung bagi masyarakat, khususnya dalam menghadapi tantangan nyata seperti bencana alam. Kolaborasi antara dosen dan mahasiswa juga memperkuat peran pendidikan tinggi dalam membangun budaya siaga bencana sejak usia sekolah.